Poem’s Project in A Night

Puisi ini aku kerjakan pada tanggal 28 Maret 2014 ketika aku jenuh dengan tugas-tugas. Anggap aja ini random yang masuk dalam kategori puisi. Just thinking of what makes me be able to skip my life for several minutes. Check this out!

Poem’s Project—in A Night—
(I don’t want it perfect. I just need you to know)
—-oo—-
Katanya Kakakku..
Katanya sih, dia kakakku
Katanya, dia sedia dalam suka dan dukaku
Katanya, untuk apa adikmu ini murung
Untuk apa selalu dipermasalahkan soal cinta
Yang padahal ada cinta lain yang menunggu
Katanya…
(March 28, 2014 at 8.34 p.m.)
Penipu
Mulutnya berkata, hatinya menyela
Apa aku ini bodoh?
Dengan mudahnya mengiyakan
Yang kutahu bahkan lebih dari yang dia tahu
Huh, dasar penipu!
Sorotan mata itu mengisyaratkan
Asal dia tahu…
(March 28, 2014 at 8.42 p.m.)
Rahasia
Dia sembunyikan itu di balik semyumnya
Hingga tersadar hanya aku,
Akulah orang itu
Saat cabikan membuat tetesan-tetesan hampa tak bernyawa
Saat dia terus mengapalkan tangannya kuat
Meraih, mendapatkan ‘dia’
Sadarkah dia telah buta…
Iya, buta…
Dan jika, rahasia itu dia ketahui
Apa jadinya aku ini
Kepiting rebuskah?
Ah, rahasia! Dia seharusnya tahu,
Rahasia itu…
(March 28, 2014 at 9.43 p.m.)
Any Question?
Mulai lagi aku mengira
Spekulasi bodoh dari pikiran seorang gadis manja
Kadang terlalu lebih
Kadang terlalu kurang
Kadang ini kadang itu
Kadang dia kadang dia
Kadang kamu kadang kamu
Dan, kamu lagi akhirnya…
(March 28, 2014 at 10.07 p.m.)
Kata Romantis
Siapa bilang romantis itu milik mereka yang berpasangan?
Gugurkan!
(March 28, 2014 at 10.12 p.m.)
Seolah-olah…
Teman
Haha, seolah kata itu mempermainkanku
Membawa maknanya jauh ke sana
Memutari garis bahagiaku dulu
Menetap, lalu sengitlah parasnya
Seolah-olah dia paham maksudku
Bahkan dia ‘sok’
Ya, seolah-olah…
Padahal hanya ‘dia’lah
Bukan aku…
(March 28, 2014 at 10.24 p.m)
Sajak Kecut!
Hai kamu!
Omong kosong tiada arti
Harapan palsu
Melebur…
Pahamkah?
(March 28, 2014 at 10.32 p.m.)
Beda ‘Kok’
Sekian kali kudapatimu ‘beda’
Kautekuk wajahmu
Tunduk pada sang waktu
Menyerah pada wanita itu
Hingga,
Korbannya adalah aku
Aku?
Bagaimana tak bisa kaupahami sedikit
Saja… Dalam naluri lelakimu
Bagaimana tak bisa?
Dan seharusnya bisa…
(March 28, 2014 at 10.39 p.m.)
Jawaban
Selagi jemariku masih bisa mencubitmu
Selagi terangnya sinar mentari masuk celah jendela,
Tanpa pernah bolos mengabsen raga-raga
Selagi, yang katanya, kaumasih menjadi kakakku
Selagi pertanyaan itu belum sirna
Temukan jawabannya
Teka-teki bak puzzle,
Permainan yang tak dapat dibohongi…
Dan,
Ini soal otak kanan, bukan otak kiri…
Ini soal aku, bukan soal ‘dia’…
Ini soal kamu, bukan soal ‘dia’…
Dan,
Ini soal jawaban, bukan soal pertanyaan…
(March 28, 2014 at 10.59 p.m.)

Share:

0 comments

Tulisan saya adalah pikiran saya. Powered by Blogger.

Poem’s Project in A Night

0 comments
Puisi ini aku kerjakan pada tanggal 28 Maret 2014 ketika aku jenuh dengan tugas-tugas. Anggap aja ini random yang masuk dalam kategori puisi. Just thinking of what makes me be able to skip my life for several minutes. Check this out!

Poem’s Project—in A Night—
(I don’t want it perfect. I just need you to know)
—-oo—-
Katanya Kakakku..
Katanya sih, dia kakakku
Katanya, dia sedia dalam suka dan dukaku
Katanya, untuk apa adikmu ini murung
Untuk apa selalu dipermasalahkan soal cinta
Yang padahal ada cinta lain yang menunggu
Katanya…
(March 28, 2014 at 8.34 p.m.)
Penipu
Mulutnya berkata, hatinya menyela
Apa aku ini bodoh?
Dengan mudahnya mengiyakan
Yang kutahu bahkan lebih dari yang dia tahu
Huh, dasar penipu!
Sorotan mata itu mengisyaratkan
Asal dia tahu…
(March 28, 2014 at 8.42 p.m.)
Rahasia
Dia sembunyikan itu di balik semyumnya
Hingga tersadar hanya aku,
Akulah orang itu
Saat cabikan membuat tetesan-tetesan hampa tak bernyawa
Saat dia terus mengapalkan tangannya kuat
Meraih, mendapatkan ‘dia’
Sadarkah dia telah buta…
Iya, buta…
Dan jika, rahasia itu dia ketahui
Apa jadinya aku ini
Kepiting rebuskah?
Ah, rahasia! Dia seharusnya tahu,
Rahasia itu…
(March 28, 2014 at 9.43 p.m.)
Any Question?
Mulai lagi aku mengira
Spekulasi bodoh dari pikiran seorang gadis manja
Kadang terlalu lebih
Kadang terlalu kurang
Kadang ini kadang itu
Kadang dia kadang dia
Kadang kamu kadang kamu
Dan, kamu lagi akhirnya…
(March 28, 2014 at 10.07 p.m.)
Kata Romantis
Siapa bilang romantis itu milik mereka yang berpasangan?
Gugurkan!
(March 28, 2014 at 10.12 p.m.)
Seolah-olah…
Teman
Haha, seolah kata itu mempermainkanku
Membawa maknanya jauh ke sana
Memutari garis bahagiaku dulu
Menetap, lalu sengitlah parasnya
Seolah-olah dia paham maksudku
Bahkan dia ‘sok’
Ya, seolah-olah…
Padahal hanya ‘dia’lah
Bukan aku…
(March 28, 2014 at 10.24 p.m)
Sajak Kecut!
Hai kamu!
Omong kosong tiada arti
Harapan palsu
Melebur…
Pahamkah?
(March 28, 2014 at 10.32 p.m.)
Beda ‘Kok’
Sekian kali kudapatimu ‘beda’
Kautekuk wajahmu
Tunduk pada sang waktu
Menyerah pada wanita itu
Hingga,
Korbannya adalah aku
Aku?
Bagaimana tak bisa kaupahami sedikit
Saja… Dalam naluri lelakimu
Bagaimana tak bisa?
Dan seharusnya bisa…
(March 28, 2014 at 10.39 p.m.)
Jawaban
Selagi jemariku masih bisa mencubitmu
Selagi terangnya sinar mentari masuk celah jendela,
Tanpa pernah bolos mengabsen raga-raga
Selagi, yang katanya, kaumasih menjadi kakakku
Selagi pertanyaan itu belum sirna
Temukan jawabannya
Teka-teki bak puzzle,
Permainan yang tak dapat dibohongi…
Dan,
Ini soal otak kanan, bukan otak kiri…
Ini soal aku, bukan soal ‘dia’…
Ini soal kamu, bukan soal ‘dia’…
Dan,
Ini soal jawaban, bukan soal pertanyaan…
(March 28, 2014 at 10.59 p.m.)